Budaya Tukar Uang Baru untuk THR Indonesia dan Tradisi Angpau Digital di Tiongkok

Menjelang Hari Raya, masyarakat Indonesia memiliki tradisi unik yang sudah berlangsung turun-temurun, yaitu berbagi Tunjangan Hari Raya (THR) kepada sanak saudara. Salah satu kebiasaan yang muncul dari tradisi ini adalah budaya menukar uang lama yang lusuh menjadi uang baru yang lebih rapi dan bersih. Fenomena ini membuat penukaran uang baru menjadi aktivitas yang sangat dinantikan menjelang perayaan.
Namun, tahukah bahwa budaya serupa juga terjadi di Tiongkok? Masyarakat Tionghoa memiliki tradisi berbagi THR dalam bentuk Angpau (红包 hóngbāo), yang dibagikan saat perayaan Tahun Baru Imlek (春节 Chūnjié). Angpau ini biasanya berupa uang tunai yang dimasukkan ke dalam amplop merah, yang melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan.
simak juga:
1. cara baca angpau menurut bahasa Mandarin yang tepat
2. budaya angpau dan deskripsinya
3. cerita sejarah Angpau (红包 hóngbāo)
Dari Uang Tunai ke Uang Digital
Seiring perkembangan teknologi, Tiongkok mengalami perubahan besar dalam kebiasaan transaksi keuangan. Saat ini, sebagian besar masyarakat Tiongkok beralih dari penggunaan uang tunai ke uang digital. Salah satu inovasi yang muncul adalah fitur WeChat Red Packet (微信红包 Wēixìn hóngbāo).
WeChat, yang di Tiongkok memiliki peran sebesar WhatsApp di Indonesia, menyediakan fitur ini untuk memungkinkan penggunanya mengirimkan angpau secara digital. Dengan sekali klik, uang THR dapat langsung dikirim ke e-wallet (电子钱包 diànzǐ qiánbāo) penerima, tanpa perlu menggunakan uang tunai.
Transformasi ini mencerminkan bagaimana Tiongkok menjadi negara yang sangat masif (大规模 dà guīmó) dalam mengadopsi teknologi keuangan. Bahkan, di banyak tempat, penggunaan uang tunai semakin berkurang karena hampir semua transaksi dapat dilakukan dengan e-money (电子货币 diànzǐ huòbì).
Angpau Tunai Masih Bertahan dalam Tradisi
Meskipun angpau digital semakin populer, tradisi membagikan 红包 secara tunai masih tetap ada. Biasanya, angpau tunai lebih sering diberikan untuk momen-momen spesial yang bersifat seru-seruan dan sebagai bagian dari pengenalan budaya.
Sebagai contoh, di universitas yang memiliki mahasiswa internasional, pihak kampus sering kali membagikan angpau dalam bentuk tunai. Hal ini bukan hanya sebagai simbol keberuntungan, tetapi juga sebagai sarana pembelajaran budaya Tiongkok (中国文化学习 Zhōngguó wénhuà xuéxí) bagi mahasiswa asing. Angpau tunai ini sering dijadikan kesempatan untuk berfoto bersama, mengabadikan momen, dan merasakan langsung tradisi Imlek di Tiongkok.
Apa yang Bisa Dipelajari dari Budaya Ini?
Perubahan dari angpau fisik ke angpau digital di Tiongkok menunjukkan bagaimana tradisi tetap bisa berjalan seiring dengan perkembangan zaman. Inovasi ini tidak hanya memudahkan transaksi, tetapi juga lebih aman dan efisien.
Di Indonesia sendiri, fenomena penggunaan dompet digital semakin berkembang. Mungkinkah di masa depan budaya bagi-bagi THR di Indonesia juga beralih ke bentuk digital seperti di Tiongkok?
Bagaimana ? Apakah lebih suka berbagi THR dalam bentuk uang tunai yang khas atau mulai tertarik dengan kemudahan uang digital?