Sepucuk Surat dari Mahasiswa Penerima Beasiswa: Ramadhan 2025 di Negeri Tiongkok

武汉,春季二〇二五年
Wuhan, Musim Semi 2025
Kepada Sahabat di Tanah Air,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
大家好!
Semoga surat ini menjumpai kalian dalam keadaan sehat wal afiat dan tetap bersemangat dalam menuntut ilmu. Dari kota Wuhan (武汉), kami—Sheriva Sheva Sugiyanto Alia Jadzba Chilyany Nazila, mahasiswa Universitas Negeri Surabaya angkatan 2021—ingin berbagi sejumput kisah dari menimba ilmu dari perantauan.
Sejak bulan Februari, kami menjalani program beasiswa (奖学金 jiǎngxuéjīn) dari Confucius Institue Scholarship selama satu semester di Huazhong Shifan Daxue (华中师范大学), atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Central China Normal University.
Tak disangka, perjalanan akademik kami beriringan dengan datangnya bulan suci Ramadan (斋月 zhāiyuè). Ibadah puasa (封斋 fēngzhāi) kami lalui dalam suasana musim semi (春天 chūntiān), transisi dari dinginnya musim salju. Udara yang sejuk membawa kenyamanan, namun rindu akan suasana tanah air tak terelakkan. Bersama teman-teman mahasiswa Indonesia lainnya, kami mengadakan buka puasa bersama (开斋 kāizhāi) yang hangat dan penuh kebersamaan.
link video link video link video
Tibalah saat Idulfitri (开斋节 kāizhāijié). Untuk menunaikan salat Id (礼拜 lǐbài), kami menempuh perjalanan sekitar satu jam menuju masjid terbesar di Wuhan. Di sana, umat Islam dari berbagai negara berkumpul—sebuah potret keragaman dan persatuan (团结 tuánjié) yang sungguh mengesankan. Tidak ada tradisi berkunjung dari rumah ke rumah seperti di Indonesia, tetapi silaturahmi tetap terjalin dalam bentuk pertemuan sederhana antar sesama Muslim.
Setelah hari raya, kami kembali menjalani rutinitas perkuliahan (上课 shàngkè), namun momen suci yang kami alami di negeri Tiongkok (中国 Zhōngguó) ini telah menjadi kenangan berharga dan pengalaman hidup yang mendalam.
Bagi sahabat yang tengah merajut impian, jangan ragu melangkah. Dunia luas ini menanti untuk dijelajahi, dan pengalaman di luar negeri akan memperluas cakrawala serta membentuk pribadi yang tangguh dan bijak.
Salam hangat dan rindu dari negeri tirai bambu (丝绸之路 sīchóu zhī lù),
Sheriva Sheva Sugiyanto dan Alia Jadzba Chilyany Nazila
再见!