Unesa beserta Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Fakultas Bahasa dan Seni Gelar FGD Bersama Atase Pendidikan KBRI Beijing

Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang juga bersama salah satu prodi andalannya, yaitu Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Fakultas Bahasa dan Seni kembali membuka peluang kerja sama internasional dengan menggandeng mitra strategis dari Tiongkok. Dalam Focused Group Discussion (FGD) yang digelar pada Rabu, 25 Februari 2025, di Ruang Rapat 804, Lantai 8 Gedung Rektorat Unesa, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing, Bapak Yudil Chatim, SKM, M.Ed., berbagi wawasan mengenai kemajuan Tiongkok serta skema kerja sama University to University (U to U) yang dapat diterapkan oleh Unesa.
Diskusi ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Pengembangan, Kerja Sama, dan Teknologi Informasi (WR4) Unesa, Prof. Dr. Dwi Cahyo Kartiko, S.Pd., M.Kes., serta sejumlah pejabat strategis lainnya, termasuk Direktur Kantor Urusan Internasional (KUI) Bapak Asrori, S.S., M.Pd., Direktur Confucius Institute (CI) Beni Setiawan, S.Pd., M.Pd., Ph.D., Wakil Dekan 1 Fakultas Vokasi, Koordinator Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin Miftachul Amri, S.Pd., M.Pd., M.Ed., Ph.D., serta tim kerja sama dari Fakultas Teknik, Fakultas Vokasi, dan Fakultas Bahasa dan Seni Ibu Tiffany Qorie, S.S., M.TCSOL..
Dalam kesempatan tersebut, yang kerap dipanggil Bapak Yudil menekankan bahwa Tiongkok terus berkembang pesat dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan, teknologi, dan industri. Hal ini membuka banyak peluang bagi Unesa untuk menjalin kolaborasi dengan universitas-universitas di Tiongkok dalam bentuk pertukaran mahasiswa dan dosen, penelitian bersama, hingga program double degree.
"Skema kerja sama U to U menjadi model yang efektif untuk memperkuat hubungan akademik antara Indonesia dan Tiongkok. Melalui skema ini, universitas dapat menjalin sinergi yang lebih erat dalam pengembangan akademik dan mobilitas mahasiswa," ujar Pak Yudil.
Para peserta FGD aktif berdiskusi mengenai langkah konkret yang dapat dilakukan untuk mewujudkan kerja sama tersebut. Salah satu fokus utama adalah bagaimana memperluas jaringan kemitraan Unesa dengan universitas dan institusi pendidikan di Tiongkok, serta menyesuaikan program akademik dengan kebutuhan global.
Dengan adanya diskusi ini, Unesa semakin optimis dalam memperkuat jejaring internasionalnya dan membuka lebih banyak peluang bagi mahasiswa serta tenaga pendidik untuk mendapatkan pengalaman akademik di kancah global. Ke depan, diharapkan kerja sama ini dapat segera direalisasikan demi meningkatkan daya saing Unesa di tingkat internasional.