Kuliah Umum dan Jalinan Persahabatan Indonesia-Tiongkok melalui Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin FBS Unesa dan Konsulat Jenderal Tiongkok untuk Indonesia di Surabaya

Pada Kamis, 27 Februari 2025, Auditorium Gedung T14 Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), menjadi saksi dari sebuah acara istimewa yang mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok. Kuliah umum ini diadakan dalam rangka memperkuat jalinan persahabatan kedua negara, yang diwakili oleh Konsulat Jenderal Tiongkok di Indonesia dan Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya.
Acara ini dihadiri oleh Konsulat Jenderal Tiongkok di Surabaya, Bapak Xu Yong (中国驻泗水总领事徐勇先生), beserta jajaran, Wakil Dekan Bidang II FBS Unesa, Dr. Heny Subandiyah, M.Hum., Wakil Dekan Bidang I FBS Unesa, Bapak Didik Nurhadi, M.Pd., M.A., Ph.D., serta Kepala Confucius Institute Unesa, Bapak Beni Setiawan, S.Pd., M.Pd., Ph.D. Tak ketinggalan, para dosen Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin dan sekitar 200 mahasiswa turut meramaikan acara ini dengan penuh antusias.
Sambutan dan Antusiasme Mahasiswa
Acara dibuka dengan sambutan dari Ibu Dr. Heny Subandiyah, M.Hum., yang menegaskan pentingnya kerja sama antara Unesa dan Tiongkok dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. Beliau optimis bahwa persahabatan ini akan semakin kokoh, sejalan dengan semangat dan ketekunan mahasiswa dalam mempelajari bahasa Mandarin dan budaya Tiongkok di Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin FBS Unesa. Selain itu, peluang beasiswa ke Tiongkok yang terus dibuka semakin menambah motivasi bagi mahasiswa untuk mendalami ilmu dan memperluas wawasan global.
Tak hanya berisi diskusi akademik, acara ini juga dimeriahkan dengan penampilan seni dari dosen native speaker Confucius Institute Unesa yang memukau hadirin dengan permainan alat musik tradisional 葫芦丝 (hulusi). Selain itu, mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin juga menampilkan tarian tradisional Tiongkok yang menambah semarak suasana.
Kuliah Umum oleh Bapak Xu Yong: Perspektif Tiongkok terhadap Dunia dan Pentingnya Pendidikan
Sesi utama kuliah umum disampaikan oleh Bapak Xu Yong, yang menyoroti visi Tiongkok dalam membangun Komunitas Senasib Sepenanggungan (人类命运共同体) bagi umat manusia. Beliau menegaskan bahwa dunia yang damai, inklusif, dan berorientasi pada kesejahteraan bersama hanya dapat terwujud melalui kerja sama yang erat antarbangsa.
Dalam paparannya, Bapak Xu Yong juga menyoroti filosofi diplomasi Tiongkok yang sejak dahulu berorientasi pada kerja sama dan pembangunan bersama. Beliau mengangkat kisah ekspedisi Laksamana Cheng Ho (郑和) yang tujuh kali berlayar ke berbagai wilayah tanpa pernah menaklukkan atau menjajah, melainkan menjalin hubungan dagang dan persahabatan. Prinsip ini sejalan dengan Inisiatif Sabuk dan Jalan (一带一路 - Belt and Road Initiative), yang bertujuan memperkuat kerja sama internasional melalui pembangunan infrastruktur, ekonomi, dan pendidikan.
Salah satu aspek penting dalam hubungan Indonesia-Tiongkok yang ditekankan dalam kuliah umum ini salah satunya adalah pendidikan. Menurut Bapak Xu Yong, pendidikan juga menjadi pilar utama dalam menciptakan generasi muda yang berwawasan luas dan siap menghadapi tantangan global. Dalam konteks ini, Tiongkok telah membuka banyak kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk belajar di berbagai universitas ternama di Tiongkok melalui program beasiswa.
Selain itu, beliau juga menyoroti tantangan global yang sedang dihadapi dunia saat ini, seperti perlambatan ekonomi, konflik geopolitik, serta isu-isu lingkungan seperti perubahan iklim. Salah satu isu kemanusiaan yang menjadi perhatian adalah tragedi di Gaza, Palestina, di mana beliau mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun dunia yang lebih damai dan adil bagi semua.
Dengan berbagai tantangan yang ada, hubungan antara Indonesia dan Tiongkok diharapkan semakin erat, tidak hanya dalam aspek diplomasi tetapi juga dalam membangun sumber daya manusia yang unggul.
Penutupan dan Harapan Masa Depan
Menjelang akhir acara, panitia mengadakan kuis interaktif dengan hadiah menarik berupa buku dan merchandise eksklusif, yang semakin menyemarakkan suasana. Antusiasme mahasiswa begitu tinggi, menunjukkan semangat mereka dalam memahami lebih dalam hubungan Indonesia-Tiongkok serta kebudayaannya.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan akademik yang berharga tetapi juga memperkuat ikatan antara kedua negara dalam bidang pendidikan, budaya, serta geopolitik. Dengan semangat yang terus berkobar, diharapkan kerja sama ini semakin berkembang dan membawa manfaat besar bagi kedua belah pihak, terutama dalam memperkuat posisi Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Unesa di kancah internasional.