Sinologi di Mimbar Ilmiah: Membuka Jendela Tiongkok Melalui Filsafat, Budaya, dan Pariwisata
Pada Jumat pagi, 29 November 2024, suasana akademik terasa begitu hangat di platform Zoom Meeting. Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya (UNESA) sukses menggelar kegiatan Mimbar Ilmiah (学术论坛) bertema Sinologi (汉学).
Acara ini dibuka dengan penuh semangat oleh Koordinator Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin, Bapak Miftachul Amri, Ph.D., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya menjadikan sinologi sebagai wadah untuk menjembatani pemahaman budaya dan sejarah antara Tiongkok dan Indonesia.
Deretan Pemateri dan Materi yang Memukau
Rokhishotul Amaliyah, S.Pd., M.A.
Membuka sesi pertama, Rokhis Laoshi mengupas tuntas tentang filsafat Tiongkok dan sastra Mandarin (中国哲学与汉语文学). Dengan gaya presentasi yang memikat, ia menjelaskan bagaimana filsafat dan sastra Tiongkok membentuk nilai-nilai luhur yang tak hanya dirasakan di negeri asalnya, tetapi juga di Indonesia. Sejarah panjang Tiongkok yang kaya dengan puisi-puisi indah dan novel-novel memukau disajikan dengan sangat apik, membuat peserta larut dalam keindahan literasi Tiongkok.
Iffa Mar'atus Shohibul Birri, S.Pd., M.A.
Pada sesi kedua, Iffa Laoshi menyampaikan materi tentang budaya tradisional Tiongkok (中国传统文化). Ia menyoroti bagaimana budaya Tiongkok yang sarat akan simbolik keluhuran mampu menyatukan nilai-nilai tradisi dengan perkembangan zaman. Dari pakaian adat hingga seni pertunjukan, setiap elemen budaya menjadi jendela yang memperlihatkan dinamika dan daya tarik Tiongkok sebagai bangsa yang kaya tradisi.
Dzun Nun Septin Renda Rabbani, S.Pd., MTCSOL.
Sesi terakhir menghadirkan Renda Laoshi dengan materi yang tak kalah menarik: Bahasa Mandarin dalam Pariwisata (旅游业中的汉语). Sebagai seorang pengajar sekaligus pecinta traveling, ia mengajak peserta menjelajahi keindahan Tiongkok melalui panduan bahasa dan budaya yang praktis. Tak hanya sekadar mempelajari bahasa, peserta juga mendapatkan kiat-kiat berkomunikasi yang efektif dalam konteks pariwisata.