Selamat Hari Pahlawan Indonesia Tiongkok
![](https://statik.unesa.ac.id/mandarin/thumbnail/10cbbc56-6f6c-4e81-a7b3-b8c3b175d273.png)
Memperingati Jasa Pahlawan: Refleksi Nasionalisme di Indonesia dan Tiongkok
Setiap negara memiliki hari yang dikhususkan untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang demi bangsa. Di Tiongkok, peringatan ini dikenal sebagai 烈士纪念日 (Lièshì Jìniàn Rì) yang jatuh setiap tanggal 30 September, sementara di Indonesia, Hari Pahlawan diperingati pada 10 November, terutama di Surabaya yang dikenal sebagai Kota Pahlawan. Meskipun kedua hari ini berbeda dari segi latar sejarah, keduanya mengandung nilai patriotisme yang dalam, menjadi momen penting untuk mengenang dan menghargai pengorbanan para pejuang bangsa.
烈士纪念日 di Tiongkok dirayakan dengan penghormatan kepada para martir yang berjuang demi kemerdekaan dan pembangunan negara. Setiap tahun, masyarakat Tiongkok berkumpul di Tiananmen Square untuk memberikan karangan bunga di Monumen Pahlawan Rakyat, mengingat jasa mereka yang telah berkorban. Di Indonesia, Hari Pahlawan memperingati Pertempuran Surabaya 1945, ketika rakyat berjuang melawan kolonialisme, simbol ketangguhan dan cinta tanah air yang tak gentar. Kedua peringatan ini mengingatkan generasi muda akan pentingnya menghargai sejarah perjuangan bangsa dan memperkuat rasa nasionalisme.
Pahlawan dalam Bahasa Mandarin: 英雄
Dalam bahasa Mandarin, "pahlawan" disebut 英雄 (yīngxióng), istilah yang mengandung makna keberanian, kekuatan, dan dedikasi dalam membela kebenaran. 英雄 sering digunakan untuk menggambarkan sosok pahlawan dalam berbagai konteks, baik nasional, dalam sastra, maupun tokoh modern. Beberapa istilah terkait seperti 民族英雄 (pahlawan nasional), 伟大英雄 (pahlawan besar), dan 无名英雄 (pahlawan tanpa tanda jasa) menunjukkan penghargaan terhadap mereka yang berkorban demi kepentingan orang banyak. Tokoh-tokoh seperti 岳飞 (Yuè Fēi) dan 花木兰 (Huā Mùlán) menjadi contoh nyata figur pahlawan dalam sejarah dan cerita rakyat Tiongkok, menginspirasi generasi masa kini untuk menjunjung tinggi nilai keberanian dan pengabdian.
好汉: Jiwa Ksatria dalam Budaya Tiongkok
Istilah 好汉 (hǎohàn) dalam bahasa Mandarin berarti "pria baik" atau "ksatria," sering digunakan untuk menggambarkan seseorang yang berani dan berjiwa ksatria. Istilah ini terkenal dalam cerita rakyat dan sastra klasik seperti 水浒传 (Shuǐhǔ Zhuàn) atau Batas Air, yang mengisahkan 108 ksatria pemberani yang melawan korupsi dan ketidakadilan. Meskipun 好汉 bisa diartikan sebagai "pahlawan," istilah ini lebih menekankan pada keberanian individu, berbeda dengan 英雄 yang lebih mengacu pada makna pahlawan dalam konteks nasional atau patriotik.
Sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin, memahami makna-makna ini memperluas wawasan tentang konsep kepahlawanan di berbagai budaya, sekaligus menumbuhkan rasa hormat pada nilai-nilai perjuangan yang diwariskan dalam sejarah.
Gambar oleh Clker-Free-Vector-Images dari Pixabay