Kesamaan Kota Surabaya dan Kota Wuhan: Nomer 4 Mencengangkan
![](https://statik.unesa.ac.id/mandarin/thumbnail/8a9b8d6e-880d-4217-bd21-ddb5102664a3.png)
Sejak tahun 2010, Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya (Unesa) telah menjalin kerjasama erat dengan Confucius Institute dan Central China Normal University (华中师范大学/CCNU) di Wuhan, Tiongkok. Kerjasama ini membuka jalan bagi para mahasiswa untuk meraih kesempatan belajar di luar negeri dengan beasiswa penuh. Setiap tahunnya, mahasiswa-mahasiswi terpilih akan dikirim untuk belajar di CCNU selama satu tahun, memperdalam kemampuan bahasa Mandarin dalam lingkungan yang mendukung sepenuhnya (中文环境). Hal ini merupakan kesempatan emas bagi mahasiswa Unesa, terutama karena Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin di CCNU adalah salah satu yang terbaik di Tiongkok.
Salah satu keuntungan besar dari kerjasama ini adalah kebijakan konversi mata kuliah. Mata kuliah yang diambil di CCNU dapat dikonversi dengan mata kuliah yang seharusnya mereka tempuh di Unesa. Dengan demikian, mahasiswa yang mengikuti program ini tidak perlu khawatir akan memperpanjang masa kuliah. Mereka tetap dapat menyelesaikan studi tepat waktu, sekaligus mendapatkan pengalaman internasional yang tak ternilai.
Uniknya, di balik kerjasama antar institusi besar ini, terdapat beberapa cerita pengalaman mahasiswa tentang kesamaan menarik antara Surabaya, tempat Unesa berada, dan Wuhan, kota tempat CCNU berlokasi. Kesamaan ini mungkin terlihat sepele, tetapi cukup menarik untuk dibahas, terutama bagi para mahasiswa yang berkesempatan tinggal di Wuhan.
Kesamaan Makanan Khas yang 'Gelap'
Salah satu kesamaan yang mencolok antara Surabaya dan Wuhan adalah kuliner khasnya. Di Surabaya, makanan seperti lontong kupang dan lontong balap memiliki warna dominan gelap yang khas, berkat penggunaan petis yang berwarna hitam. Di Wuhan, ada hidangan mie legendaris yang disebut 热干面 (rè gān miàn), yang secara harfiah berarti "mie panas kering". Mie ini disajikan dengan saus biji wijen (芝麻酱) yang kental dan berwarna cenderung gelap, mirip dengan petis dalam hidangan Surabaya. Meskipun berbeda bahan dan cita rasa, kesamaan warna ini menambah keunikan hubungan tak terduga antara kedua kota.
Sumber gambar: link, link, link
Bebek sebagai Primadona Kuliner
Selain mie, bebek juga menjadi bintang di kedua kota ini. Di Surabaya, sego bebek atau nasi bebek goreng adalah salah satu makanan jalanan yang paling populer. Penjual nasi bebek mudah ditemukan di setiap sudut kota, menjadi sajian yang tak terpisahkan dari kuliner Surabaya. Di Wuhan, ada 周黑鸭 (zhōu hēi yā), merek terkenal yang mengkhususkan diri pada hidangan bebek yang dimasak dengan rempah-rempah khas. Seperti halnya sego bebek di Surabaya, 周黑鸭 menjadi makanan favorit penduduk lokal dan oleh-oleh wajib bagi wisatawan.
Kota Pahlawan: Surabaya dan Wuhan
Tak hanya dalam sektor kuliner, Surabaya dan Wuhan juga memiliki kesamaan dalam hal julukan. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena sejarah panjang pertempurannya melawan penjajah, terutama saat Inggris dipukul mundur oleh para pejuang Surabaya dalam peristiwa pertempuran 10 November 1945. Sementara itu, Wuhan juga mendapat julukan sebagai Kota Pahlawan (英雄之城). Dalam sejarah militer Tiongkok, Wuhan sering kali menjadi medan pertempuran strategis karena posisinya yang vital, menghubungkan wilayah utara dan selatan, serta barat dan timur Tiongkok. Selain itu, Wuhan merupakan pusat transportasi yang menghubungkan berbagai wilayah penting, menjadikannya kota strategis dalam kebangkitan ekonomi Tiongkok bagian tengah.
Musik Keras: Rock di Surabaya, Punk di Wuhan
Surabaya dan Wuhan juga memiliki kesamaan dalam hal musik keras. Surabaya dikenal sebagai kota yang melahirkan banyak band rock terkenal di Indonesia. Musik keras telah menjadi bagian dari budaya kota ini. Di sisi lain, Wuhan dikenal sebagai "kota punk" (朋克之城), yang menjadi pusat perkembangan skena musik punk di Tiongkok. Baik Surabaya maupun Wuhan telah melahirkan talenta-talenta berbakat dalam dunia musik cadas, memperkuat citra kedua kota sebagai pusat kreativitas musik keras.
Kesamaan yang Menarik dan Bermakna
Mungkin bagi sebagian orang, kesamaan antara Surabaya dan Wuhan ini hanyalah "cocoklogi" para mahasiswa yang beruntung bisa merasakan tinggal di Wuhan. Namun, kesamaan-kesamaan ini memberikan warna tersendiri dalam pengalaman mereka. Tak hanya belajar bahasa dan budaya Tiongkok, mahasiswa Unesa yang kuliah di CCNU juga merasakan adanya ikatan emosional dengan kota Wuhan melalui persamaan-persamaan kecil yang mungkin tak terduga ini.
Kesamaan tersebut mungkin tampak sepele, tetapi siapa yang tahu? Mungkin di baliknya, terdapat hikmah bahwa di dunia ini, meski kita berasal dari dua tempat yang berbeda, selalu ada sesuatu yang bisa menyatukan kita.
#unesa #satulangkahdidepan