Hari Tani Nasional dari Perjuangan Sosial di Indonesia dengan Harmoni Tradisional di Tiongkok
![](https://statik.unesa.ac.id/mandarin/thumbnail/22a707df-6f02-4d0d-9cd9-86e728723e93.jpg)
Di Indonesia, Hari Tani Nasional diperingati setiap 24 September untuk mengenang penetapan Undang-Undang Pokok Agraria tahun 1960 yang memperbaiki sistem kepemilikan lahan dan memperjuangkan hak petani. Peringatan ini menjadi simbol perjuangan agraria dan upaya keadilan sosial, dengan fokus pada redistribusi tanah dan melawan ketimpangan penguasaan lahan.
Sementara itu, di Tiongkok, Hari Tani yang dikenal sebagai 农民节 (Nóngmín Jié) diperingati setiap awal Februari bertepatan dengan 立春 (Lìchūn), hari pertama musim semi. Perayaan ini sering diwarnai dengan berbagai festival pertanian, seperti pameran hasil bumi, kompetisi agraria, hingga penghargaan kepada petani atas inovasi mereka di sektor pertanian. Perayaan tersebut juga memperkuat semangat keluarga dan komunitas pedesaan dengan kegiatan seperti doa bersama untuk panen yang melimpah dan upacara penghormatan terhadap leluhur.
Perbedaan utama antara kedua negara adalah pendekatannya: di Indonesia, Hari Tani berfokus pada perjuangan politik dan redistribusi lahan, sementara di Tiongkok, perayaan ini mengedepankan aspek budaya agraris dan harmoni dengan alam. Kedua negara kini menghadapi tantangan mempertahankan sektor pertanian di tengah modernisasi dan urbanisasi global.
#unesa #satulangkahdidepan