Bukan Emas Melainkan Perak yang Lebih Berharga: Sebuah Kebudayaan Ornamen Perak 苗族 dan 侗族 Tiongkok
![](https://statik.unesa.ac.id/mandarin/thumbnail/533336c8-9b69-4ac2-a3dc-0fcdfa63fabe.jpg)
Suku Dong (侗族 Dòngzú) dan suku Miao (苗族 Miáozú) merupakan suku minoritas dari total 56 suku bangsa yang ada di Tiongkok. Meskipun suku Miao merupakan suku yang berasal dari daerah Guizhou (贵州 Guìzhōu), (湖北 Húběi), Sichuan (四川 Sìchuān), dan lain-lain, namun juga diketemukan penyebaran suku Miao di luar Tiongkok. Suku Dong juga adalah suku asli Tiongkok dengan wilayah otonomi khusus. Suku Dong dan suku Miao memiliki kesamaan dalam hal asesoris atau ornamen pada pakaian adat mereka, yakni menggunakan berbagai macam perhiasan dari bahan baku perak. Ornamen perak ini tidak hanya dikenakan pada acara adat kebudayaan mereka, namun juga terkadang dikenakan pada keseharian juga. Biasanya, ornamen perak tersebut didapat turun temurun dari orang tua kepada anak perempuan. Namun ada juga yang membeli ornamen perak sesuai dengan kebutuhan, misalnya, mempunyai anak lebih atau ada ornamen yang sudah usang, rusak, atau hilang. Sesuai aturan adat suku, ornamen perak ini sangatlah dijaga oleh anggota keluarga. Tidak sembarangan setiap orang asing boleh menyentuh ornamen tersebut. Satu set ornamen perak ini biasanya resmi menjadi hak milik anak perempuan ketika mereka menikah. Pada suku Miao dan suku Dong, ornamen perak ini tidak hanya terdapat pada hiasan rambut saja, namun ada yang berbentuk kalung, anting, gelang, hiasan pada kancing baju, hiasan pada rok, hiasan pada lengan baju dan sebagainya. Aturan penggunaannya pun berbeda. Beda usia, beda acara dan kegiatan mengenakan set ornamen yang berbeda. Berdasarkan data dari Baidu, hanya dari hiasan rambut saja sudah sekian puluh jenis. Total jenis hiasan atau ornamen perak yang dikenakan oleh wanita suku Miao dan suku Dong bisa mencapai seratusan.
Gambar 1 Suku Miao
Source: Link
Gambar 2 Suku Miao
Source: Link
Gambar 3 Suku Dong
Source: Link
Gambar 4 Suku Dong
Source: Link
Penulis: Stephen Aji Wardana, B.Ed., MTCSOL.
(Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya)
Gambar oleh Sam Johnson dari Pixabay