Rapat Penyusunan Jadwal dan Kurikulum Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Tahun Ajaran Gasal 2025/2026
![](https://statik.unesa.ac.id/mandarin/thumbnail/27a9b3e2-dd4f-4a75-908e-5f85f10aeea5.jpg)
Pada tanggal 24 Januari 2025, Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin mengadakan rapat penting yang berfokus pada penyusunan jadwal mata kuliah dan pembaruan kurikulum untuk tahun ajaran gasal 2025/2026. Rapat ini dihadiri oleh para dosen pengampu mata kuliah dengan tujuan untuk memastikan relevansi dan kualitas kurikulum sesuai dengan kebutuhan pendidikan modern serta perkembangan ilmu pengetahuan.
Dalam pertemuan ini, pembahasan tidak hanya mencakup alokasi waktu untuk setiap mata kuliah, tetapi juga penyelarasan kurikulum dengan nilai-nilai pendidikan yang berorientasi pada pembentukan karakter dan wawasan sosial mahasiswa. Filosofi pendidikan yang diadopsi mengacu pada nilai-nilai kebijaksanaan dalam budaya Tiongkok, seperti konsep 学而不厌,诲人不倦 (xué ér bù yàn, huì rén bù juàn), yang berarti "belajar tanpa merasa bosan, mengajar tanpa merasa lelah." Prinsip ini menjadi dasar pengajaran, di mana proses belajar mengajar dirancang untuk mendorong mahasiswa terus bersemangat dalam menuntut ilmu dan peduli terhadap sesama.
Salah satu agenda utama rapat adalah memastikan bahwa kurikulum tidak hanya melatih kemampuan linguistik mahasiswa, tetapi juga memberikan wawasan lintas budaya dan membangun kepekaan sosial terhadap kondisi masyarakat. Dosen-dosen sepakat bahwa pengajaran Bahasa Mandarin tidak hanya sebagai media penguasaan bahasa, tetapi juga sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang universal. Hal ini sejalan dengan pepatah Tiongkok lainnya, 己欲立而立人,己欲达而达人 (jǐ yù lì ér lì rén, jǐ yù dá ér dá rén), yang berarti "ketika seseorang ingin berhasil, ia juga membantu orang lain berhasil."
Rapat ini menghasilkan beberapa keputusan penting, seperti penyusunan jadwal yang lebih fleksibel untuk mendukung kebutuhan mahasiswa dengan berbagai latar belakang, serta penyesuaian isi mata kuliah agar lebih relevan dengan dinamika global. Kurikulum baru ini diharapkan mampu mencetak lulusan yang tidak hanya mahir berbahasa Mandarin, tetapi juga memiliki kemampuan berpikir kritis, jiwa sosial yang tinggi, dan penghormatan terhadap budaya lokal maupun global.
Dengan adanya rapat ini, Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin terus berkomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan yang berbasis pada harmoni antara ilmu pengetahuan, nilai budaya, dan kemanusiaan, menciptakan lulusan yang kompeten dan berintegritas.