Program Kampus Mengajar Bahasa Mandarin
Program Kampus Mengajar merupakan inisiatif dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Melalui program ini, mahasiswa diberi kesempatan untuk belajar di luar program studi mereka dengan berperan sebagai mitra guru dalam mengembangkan strategi pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan menyenangkan di sekolah-sekolah dasar dan menengah. Mahasiswa yang berpartisipasi diharapkan mampu mengasah kemampuan berpikir analitis, memecahkan masalah, memimpin, mengelola tim, berinovasi, serta meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal.
Program ini juga membuka peluang bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam mendukung pembelajaran di sekolah. Tantangan besar yang dihadapi oleh sistem pendidikan Indonesia, seperti rendahnya kemampuan literasi dan numerasi siswa selama hampir dua dekade terakhir, diperburuk oleh dampak pandemi. Di sinilah peran mahasiswa, termasuk mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin, sangat dibutuhkan sebagai mitra guru untuk menciptakan strategi dan model pembelajaran yang mampu meningkatkan literasi dan numerasi siswa.
Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya dapat menyalurkan minat, bakat, dan semangat mereka, tetapi juga mengembangkan keterampilan hardskill dan softskill. Mahasiswa diharapkan menjadi inspirasi bagi siswa, membantu mereka memperluas wawasan dan cita-cita.
Berbeda dengan Program KKN, Kampus Mengajar fokus pada pembelajaran literasi dan numerasi di sekolah-sekolah melalui Rencana Aksi Kolaborasi (RAK) yang disusun oleh mahasiswa. Setelah melalui proses seleksi, mahasiswa akan ditempatkan di berbagai wilayah Indonesia, sesuai dengan domisili yang terdaftar di laman MBKM. Program ini berlangsung selama maksimal satu semester.
Manfaat bagi mahasiswa, termasuk dari Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin, mencakup kesempatan menjadi agen perubahan dalam pendidikan, bekerja sama dengan guru dalam mengembangkan strategi pembelajaran yang adaptif terhadap teknologi, meningkatkan keterampilan kepemimpinan dan empati sosial, serta menerima pengakuan hingga 20 SKS, sertifikat kepesertaan, dan bantuan biaya hidup bulanan.
Lebih lengkapnya silakan cek link.