Peluang Karier di Industri Logam Berat: Kunjungan IWIP ke Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Unesa
Pada Senin, 28 Oktober 2024, Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Surabaya menerima kunjungan dari Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), kawasan industri terpadu yang terletak di Halmahera Tengah, Maluku Utara. IWIP yang berdiri sejak 30 Agustus 2018, adalah salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan Peraturan Presiden No. 109 Tahun 2020. Dengan statusnya sebagai Obyek Vital Nasional, IWIP berfokus pada pengolahan logam berat dan menjadi pusat industri penting di Indonesia Timur.
Kunjungan yang berlangsung di Gedung Rektorat Universitas Negeri Surabaya lantai 4 ini disambut hangat oleh jajaran pimpinan FBS, yaitu Ibu Meita Santi Budiani, S.Psi., M.Psi., Bapak Miftachul Amri, M.Pd., M.Ed., Ph.D., dan Ibu Dzun Nun Septin Renda Rabbani, S.Pd., MTCSOL.. Dari pihak IWIP, hadir Ibu Rosliana sebagai General Manager HR General Affairs beserta lima anggota timnya yang memiliki latar belakang profesional di bidang industri dan sumber daya manusia.
IWIP membuka peluang yang sangat menarik bagi mahasiswa dan alumni Unesa, khususnya yang memiliki keterampilan bahasa asing untuk berkarier sebagai penerjemah. Kebutuhan IWIP akan tenaga penerjemah cukup signifikan, mengingat kawasan industri tersebut memiliki lebih dari 80.000 karyawan dan membutuhkan hingga 1.500 penerjemah setiap bulan. Profesi penerjemah di IWIP menawarkan kisaran gaji yang kompetitif, yaitu antara 10 juta hingga 30 juta rupiah per bulan, tergantung pada kemampuan dan pengalaman.
Kunjungan ini diharapkan dapat membuka peluang kolaborasi antara Unesa dan IWIP, baik dalam bentuk program magang maupun penyerapan lulusan. IWIP melihat kebutuhan yang besar untuk penerjemah sebagai bagian dari upaya mereka menjembatani komunikasi dalam lingkungan kerja multinasional. Bagi para mahasiswa Unesa, khususnya yang sedang menempuh studi di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra, peluang ini adalah kesempatan berharga untuk mengembangkan kemampuan bahasa di lingkungan industri nyata yang berstandar internasional.
