Implementasi Penelitian Pembelajaran di Era Disrupsi Pendidikan
![](https://statik.unesa.ac.id/mandarin/thumbnail/7de26a9e-210a-48ad-94df-cfc554b90090.png)
Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin kembali mengadakan mimbar ilmiah pada Kamis, 4 Mei 2023 yang bertempat di auditorium T14 FBS Unesa. Tentunya dengan topik yang tak kalah menarik, yaitu "Penerapan Penelitian Pembelajaran di Era Disrupsi Pendidikan".
Topik yang diusung kali ini penting untuk keperluan mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin mengerjakan skripsi dalam menentukan metode penelitian kualitatif atau kuantitatif maupun kualitatif dan kuantitatif.
Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin mendatangkan dua narasumber yang hebat, keduanya sudah berpengalaman di bidangnya. Narasumber tersebut antara lain Prof. Dr. Setya Yuwana, M.A. dan Dr. Mulyono, M.Hum., moderator yang memandu acara bersama narasumber yaitu Koorprodi Pendidikan Bahasa Mandarin FBS UNESA sendiri yaitu Bapak Miftachul Amri, M.Pd., M.Ed., Ph.D., serta dihadiri oleh seluruh dosen dan mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin angkatan 2019 hingga 2022.
Diskusi yang dibahas dalam forum mimbar ilmiah menjadi pengetahuan sekaligus pencerahan bagi mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin dalam pengerjaan penelitian skripsi. Prof. Dr. Setya Yuwana, M.A., menjelaskan "para mahasiswa bahasa juga dapat memilih metode penelitian kuantitatif dengan catatan mahasiswa tidak ngaji”. Ngaji yang dimaksudkan beliau adalah ngarang biji.
Mahasiswa diharuskan meneliti dengan cara yang ilmiah serta data secara faktual. Dijelaskan juga oleh Dr. Mulyono, M.Hum. bahwa sumber kebenaran terdapat empat macamnya antara lain: (1) otoritas; (2) pengalaman; (3) dogma agama; (4) penalaran.
Pengerjaan skripsi yang menjadi ujung tombaknya adalah masalah yang akan diteliti. Masalah-masalah yang sudah ditemukan untuk bahan meneliti tersebut dirumuskan menjadi sebuah perumusan masalah. Pada akhirnya segala proses kegiatan penelitian dapat ditentukan.
Dr. Mulyono, M.Hum. memaparkan kriteria permasalahan terbagi menjadi empat poin antara lain: (1) jelas; (2) terbatas; (3) menarik minat peneliti; (4) harus dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, bukan pernyataan.
Mimbar ilmiah luring pertama setelah pandemi ini berjalan lancar dan sukses. Semoga apa yang sudah diharapkan dapat menjadi kenyataan dan berguna untuk semuanya. Salam.