Bulan Bahasa dan Sastra dari Festival Bulan Bahasa & Seni
![](https://statik.unesa.ac.id/mandarin/thumbnail/2616b205-2b02-44e6-b0e1-8a9fa3ea7b37.jpg)
Setiap bulan Oktober, Indonesia merayakan Bulan Bahasa dan Sastra yang bertujuan untuk mengingatkan kembali akan pentingnya bahasa dan sastra, serta peran keduanya dalam mempererat kesatuan bangsa. Peringatan ini berakar pada sejarah Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928, di mana bahasa Indonesia diakui sebagai bahasa pemersatu bangsa. Bulan Bahasa dan Sastra sendiri pertama kali diselenggarakan secara nasional pada tahun 1980, dengan tujuan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap perkembangan dan tantangan dalam dunia bahasa dan sastra.
Dalam rangka merayakan semangat tersebut, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tak pernah absen menggelar Festival Bulan Bahasa & Seni. Untuk tahun 2024 ini, perayaan terasa lebih istimewa karena bertepatan dengan peresmian Gedung Pertunjukan Sawunggaling yang telah selesai direnovasi. Gedung ini menjadi simbol kebanggaan FBS Unesa dalam mendukung berbagai kegiatan pendidikan, bahasa, sastra, seni, dan budaya.
Rangkaian kegiatan Festival Bulan Bahasa dan Seni dibuka dengan parade program studi selingkung FBS Unesa pada tanggal 8 Oktober 2024. Acara pembukaan dimulai dengan tarian Reog Ponorogo, tari Jaranan, dan Tari Topeng Guro Guhdo yang spektakuler, diikuti dengan pembacaan puisi oleh panitia. Momen ini semakin khidmat saat Dekan FBS, Bapak Syafi'ul Anam, Ph.D., secara resmi membuka acara dengan mengibarkan bendera Unesa.
Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin turut menyemarakkan parade dengan menampilkan tarian naga (龙舞) yang penuh energi. Para mahasiswa mengenakan busana tradisional Tiongkok (中国传统服装) dengan berbagai motif yang indah, memberikan warna tersendiri dalam parade yang mengelilingi kampus Lidah Wetan Unesa, di mana Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin mendapat "best costum" dalam pegelaran event ini. Setelah parade berakhir di Gedung Pertunjukan Sawunggaling, setiap prodi kembali menampilkan pertunjukan andalan mereka. Untuk Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin, penampilan Tari Kreasi Kipas Tiongkok (中国扇子舞) berhasil memukau seluruh penonton yang hadir.
Tak hanya sebagai ajang unjuk kreativitas, Festival Bulan Bahasa & Seni juga menjadi wadah untuk menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap bahasa dan seni, baik di tingkat akademik maupun masyarakat luas. Melalui kegiatan ini, FBS Unesa terus menghidupkan semangat berkarya dan berbahasa yang merupakan intisari kehidupan manusia saat bersosialisasi.
Dengan segala keunikan dan keindahannya, Bulan Bahasa dan Sastra di FBS Unesa membuktikan bahwa bahasa (语言) dan seni (艺术) memiliki peran penting dalam mempererat tali persaudaraan dan menyemarakkan kehidupan berbudaya di Indonesia.
#unesa #satulangkahdidepan